Menanamkan semangat hidup yang utuh melalui pelatihan kerja

yang menyentuh aspek spiritual, intelektual, emosional, sosial, finansial, dan kesehatan.

Membekali peserta didik dengan keterampilan bahasa asing (terutama bahasa Jepang)

serta budaya kerja global agar siap menghadapi tantangan di luar negeri.

Membangun karakter mandiri dan bermartabat, agar setiap lulusan mampu berdiri di negeri orang tanpa kehilangan identitas diri.

Mengembangkan metode pembelajaran yang kontemplatif, kontekstual, dan membumi, agar ilmu yang dipelajari benar-benar menjadi bekal hidup.

Membentuk komunitas pembelajar yang saling menguatkan, baik antara siswa, sensei, maupun tim,

dalam suasana kekeluargaan yang saling menjaga.

Menjadi jembatan bagi generasi muda untuk keluar dari lingkaran kemiskinan, kemalasan, dan kebodohan,

melalui jalan ilmu dan kerja yang bermakna.

Visi Kami

“Menjadi sekolah kehidupan (School of Life)

yang membentuk manusia Indonesia yang tangguh, berakhlak, terampil berbahasa

dan siap hidup serta bekerja di dunia global tanpa kehilangan jati diri.”

Makna Kunci dalam Visi Ini :

Sekolah Kehidupan. : bukan sekadar pelatihan kerja, tapi tempat pembentukan karakter dan kesadaran.

Tangguh. : kuat secara mental,fisik, emosional, dan spiritual.

Berakhlak : memiliki integritas dan nilai kemanusiaan yang tinggi.

Terampil Berbahasa : fokus pada kemampuan bahasa asing (terutama Jepang) sebagai alat untuk meraih peluang.

Jati Diri : tetap bangga sebagai manusia Indonesia yang sadar akar budayanya.

Tentang Kami

“Menguasai Bahasa Dunia, Tanpa Kehilangan Bahasa Jiwa.”

LPK Arya Lingga Buana bukan sekadar tempat belajar.

Ia adalah ruang pembangkitan jiwa
yang tumbuh dari tanah Cianjur

sebuah tempat yang sarat sejarah, kaya nilai tradisi,
dan penuh semangat pembaruan.

Kami lahir dari kesadaran bahwa kemiskinan tidak selalu soal uang,
tetapi kadang karena kehilangan arah.
Kami melihat anak-anak muda tersesat,
bukan karena mereka malas,
tetapi karena tidak ada yang membimbing mereka untuk melihat dirinya sendiri.

Di Arya Lingga Buana,
kami tidak mencetak buruh.
Kami membangkitkan manusia.
Manusia yang tahu cara bekerja dengan terampil,
tapi juga tahu kenapa ia hidup.
Manusia yang sanggup menaklukkan negeri asing,
tapi tetap pulang sebagai putra terbaik negeri ini.

Kami percaya:
Tenaga kerja bisa dicetak.
Tapi manusia yang kuat hanya bisa dibimbing dengan jiwa.

Di tempat yang sunyi ini,
di bawah langit Cianjur yang sejuk dan penuh cerita,
kami merajut ulang harapan.
Satu demi satu, kami tempa insan tangguh,
dengan ilmu, kesadaran, dan cinta yang jernih.

Misi Kami
Mengapa Arya Lingga Buana Berbeda ?

Di tengah ribuan lembaga pelatihan yang berlomba-lomba mengejar angka,

kami memilih jalan sunyi : membentuk manusia, bukan sekadar tenaga kerja.

Arya Lingga Buana (ALB) bukan hanya tempat belajar bahasa.

Ini adalah sekolah kehidupan tempat jiwa dibentuk, disiplin dilatih, dan arah hidup ditata.

Di sini, siswa tidak hanya diajari cara bicara dalam bahasa Jepang,

tetapi juga cara berdiri tegak dalam hidup, bekerja dengan hati, dan pulang membawa kebanggaan.

Apa yang membuat kami berbeda?

1. Pendekatan 6 Aspek Kehidupan

Kami melatih siswa untuk tumbuh secara spiritual, intelektual, emosional, sosial, finansial, dan kesehatan.

Karena kami percaya, bekerja ke luar negeri tidak akan selamat jika hanya membawa skill, tapi harus membawa jiwa yang matang.

2. Pelatihan Mental dan Fisik

Melalui disiplin seperti karate, outbound, dan pembiasaan hidup bersih, siswa kami dilatih untuk mengenal budaya Jepang,

melatih ketahanan mental, serta membentuk karakter tangguh dan terhormat.

3. Sadar Kemampuan Diri, Sadar Arah

Kami tidak mendorong semua orang untuk bersinar.

Kami melatih mereka untuk tahu kapan waktunya diam, dan kapan waktunya bertindak.

Siswa dididik untuk mengenal dirinya, bukan menjadi sombong karena skill, tapi rendah hati karena tahu batas dan potensi.

4.⁠ ⁠Keluarga Siswa, Bukan Sekadar Lembaga

Di Arya Lingga Buana, kami semua adalah siswa, baik yang baru belajar, yang sedang mendidik,

maupun yang sudah pulang membawa pengalaman.

Tak ada hierarki yang menjauhkan. Yang membedakan hanyalah tahap perjalanan.

Kami belajar bersama, tumbuh bersama, dan saling menjaga seperti keluarga.

Karena kami percaya, rasa memiliki akan melahirkan tanggung jawab, dan rasa setara akan menumbuhkan keberanian.